Sendiri Menurutku
- asti pembayun

- Jan 6, 2022
- 1 min read
Semakin dewasa semakin menikmati kesendirian. Di usiaku yang memasuki angka 25, ketika sudah banyak teman - teman yang memilih mengakhiri masa lajangnya, aku justru semakin menikmati kesendirian yang aku miliki. Tidak dengan rasa sedih dan gundah, melainkan menjalaninya dengan senang hati.
Untukku, menikah adalah sebuah masa yang bahkan dalam benakku saja hampir tidak pernah terjamah. Ada banyak ketakutan yang masih bersarang di kepala mengenai sebuah pernikahan.
Sendiri menurutku saat ini, menikmati momen.
Aku tidak perlu menjaga perasaan seseorang. Aku hanya perlu memahami siapapun lawan bicara yang tengah duduk bersamaku. Hanya tertuju pada orang yang tengah berada di depanku.
Sendiri menurutku saat ini, mengurangi beban pikiran.
Fokus saja dengan siapa aku sedang berbincang. Fokus saja dengan obrolan yang sedang dibicarakan. Tidak perlu terlalu sibuk dengan seseorang yang tidak sedang bersamaku. Sibuk mengabari, sibuk perhatian, sibuk jaga hati. Hmm..
Untuk saat ini, "sendiri" versiku seperti itu. Entah kapan akan berubah. Tapi aku yakin, semakin dewasa kita, pikiran kita akan selalu berubah. Bukan karena plin plan, tapi pikiran kita juga akan dewasa karena pengalaman dan seberapa banyak kita mengenal orang - orang baru yang pastinya memiliki pemikiran akan satu hal yang beragam. Disitulah pikiran lama kita mengenai satu hal akan berubah perlahan sebagaimana mestinya.
Pada dasarnya yang lebih inti lagi (Bhahahahaha), memiliki pasangan untuk saat ini hanya semakin menambah beban pikiran. Baru saja lulus sekolah, belum dapat kerjaan tapi jajan dan jalan sama pacar harus tetap lancar demi damainya sebuah hubungan, adalah sesuatu yang membuatku perlahan menjadi gila.
Sekian dan terima kasih.
Catatan :
Aku lagi suka traktir diriku sendiri.
Aku lagi suka memikirkan diriku sendiri.
Comments