Seharusnya
- asti pembayun

- Oct 3, 2020
- 1 min read

Diantara tujuh hari dalam seminggu yang ku punya.
Aku lebih suka hari ke tujuh, jika kamu menjadikan Senin sebagai hari pertamanya
Dari banyaknya kota di Indonesia.
Jogja yang masih paling kusuka.
Hari ini, kamu mengenalkanku seperti apa angkringan Jogja.
Berjalan kaki menyusuri Alun-alun Utara, sambil menikmati rintik hujan yang tumben sekali sedang ikut menyapa kota Jogja yang lebih akrab dengan panas bahkan hingga malam hari tiba.
Angkringan bukan tempat mewah untuk acara jalan berdua.
Tapi aku menyukainya, karena kau yang mengajaknya.
Duduk berdua dalam satu bangku kayu panjang
Ditemani bungkusan bihun dan wedang serai yang khas disajikan dengan gelas grendel di sana
Aku siap mendengar semua cerita soremu hari ini
Aku tidak pernah menampik
Jika kau memang semenarik itu di mataku
Kamu membuatku jatuh hati tiap kau mengajakku jalan-jalan berdua
Lalu memilih berhenti sejenak, duduk begitu dekat, meski ada sekat semu di sela sana
Entah mengapa, aku tidak berusaha mempermasalahkan tentangmu yang tak pernah bisa menjadi milikku.
Juga entah mengapa, tidak memilikimu seutuhnya, tidak lantas membuatku ingin jauh darimu.
Segala harapku padamu
Sudah mulai tak pernah ku sentuh lagi
Biar saja
Harapku sudah beralih
Semoga Tuhan lekas menyadarkanku
Akan kisah yang seharusnya
Tak perlu dilanjutkan lagi mulai hari ini
Seharusnya



Comments