Takut Tak Bisa Lupa
- asti pembayun

- Jun 7, 2020
- 1 min read

Jangan ke Jogja.
Jika kamu takut tak bisa lupa.
Sudah pernah duduk di bangku-bangku sepanjang Malioboro?
Dengan siapa?
Membicarakan apa?
Sudah pernah makan di angkringan Malioboro?
Gimana rasanya?
Bikin kenyang atau malah bikin baper?
Sudah pernah menikmati permainan angklung musisi jalanan Malioboro?
Hanya dilirik, atau memang tertarik?
Seharusnya, hal itu akan terasa biasa saja. Harusnya.
Jadi, apa yang membuatmu tak bisa lupa setelah berkunjung ke Jogja?
Tunggu tunggu.
Mungkin pertanyaannya harus diganti.
Kamu pergi dengan siapa, dan hatimu kau tinggal di mana?
Jogja atau sosoknya?
Sudah dibilang!
Jangan sering berjalan-jalan dengannya, apalagi duduk berdua di bangku-bangku itu!
Bangku itu bisa menahan cukup lama caramu memandang wajahnya dan mendengarkan ceritanya.
Sudah dibilang!
Jangan banyak mengisi perut di angkringan itu bersamanya.
Yang kamu isi bukan perutmu!
Tapi kepala dan hatimu.
Kamu akan selalu menganggap perhatian dan guraunya hanya untukmu saja.
Padahal kita tak tau nyatanya.
Kalau memang tujuanmu ke Malioboro untuk menikmati lantunan angklung sang musisi jalanan, kenapa yang kau nikmati justru rayuannya?
Astaga.
Aku rasa kau memang pantas tinggal diam di rumah saja agar kau tak pernah salah sangka terhadapnya.



Comments