Tentang Yogyakarta

Sudah lama sekali Aku ingin bercerita banyak hal tentang Yogyakarta dan semua hal yang ku peroleh di sana.

Sebelum mengenal Yogyakarta, aku lebih dulu mengenal orang-orang baik di sana.

Tidak hanya teman-temanku.

Pedagang kaki lima hingga driver ojol, adalah orang-orang yang memperkenalkan Yogyakarta padaku.

Pada suatu malam, aku sengaja berjalan-jalan ke Malioboro untuk mencicipi Wedang Ronde.

Pada sang penjual, aku bertanya,

"kenapa namanya Ronde pak?"

Lalu sang penjual mengatakan,

" Ro untuk kata loro, yang artinya 2 dalam bahasa jawa dan -nde untuk kata onde-onde. Jadi, Wedang Ronde itu, minuman yang berisi 2 onde-onde. "

Lalu aku mengatakan,

" berarti kalau onde-onde nya 3, bukan ronde ya Pak namanya."

Aku mengatakannnya bukan karena maksud apa-apa.

Tapi si Bapak malah menawariku untuk menambahkan satu onde-onde lagi dalam mangkuk pesananku. Tidak hanya menawari untuk menambahkan onde-onde saja, dia juga menawariku, untuk menuangkan susu kental manis ke dalam wedang rondeku jika aku mau.

Jadi, apa yang mulai membuatku tertarik dengan Jogja?

Aku suka keramahan orang-orang di sana.

Lagi.

Suatu ketika, aku menggunakan jasa ojek online untuk mengantarku ke suatu lokasi di Yogyakarta.

Aku banyak bercerita dengan sang driver.

Hingga akhirnya, ada saat dimana sang driver mengatakan,

"tidak usah terlalu khawatir untuk bepergian sendiri di daerah baru mbak. Asal kita menjadi orang yang baik dan mau menolong sesama, kita juga akan selalu bertemu orang-orang baik di luar sana, kita juga tidak akan merasa kesusahan, karena kita akan bertemu dengan orang - orang yang akan senang hati membantu kita"

Sejak saat itu, aku berani meyakinkan Ibuku,

"Dunia tak semenakutkan itu Ibu, jika kita bisa hidup saling berdampingan dengan sesama. Jangan khawatir. Aku tidak akan kelaparan dan tidak akan jauh tersesat :) "